Jakarta,
Des 2011
Sobat, pernahkah terpikirkan
soal kematian? Sejenak saja… apa yang akan muncul dalam pikiran sobat? Takut?
Atau mungkin berpikir ya kalau sudah mati ya sudah… tidakkah berpikir apa yang
akan kita alami setelah mati, mungkin sobat berpikir… sekarang saja susah
ngapain mikir yang belum datang?
Sobat, tidak ada salahnya kita
merenung sebentar saja, jika mengaku sebagai orang yang beriman. Sudah kuatkah
kita akan menghadap Yang Maha Pencipta? Sudah cukupkah bekal amal kita? Apakah
selama hidup kita melaksanakan perintah Allah swt melalui Nabi Nya…Muhammad saw?
Sudahkah kita mengerti dan paham agama Islam? Yang tidak hanya kita mengikuti
agama orang tua kita tetapi kita tidak berusaha untuk mengenal, mencintai agama
Islam……Begitu banyak pertanyaan yang muncul dalam benak saya.
Dengan sejalannya usia saya
yang sudah berkepala 4 menjelang 50 tahun, tetapi masih sangat sedikit yang
saya dapat tentang hakekat, bekal tentang agama yang saya anut. Banyak sekali
kekurangan pada diri saya saking banyaknya bingung darimana harus memulai untuk
memperbaikinya. Soal hubungan antara manusia saja banyak sekali salah…dan saya
tidak bisa menjaga apa yang diperintahkan Allah swt, apalagi tentang hubungan
dengan Allah swt? Dari cara ibadah shalat saja sekian puluh tahun rasanya belum
bisa dikatakan benar…surat Al-Qur’an yang hapal saja hanya ayat-ayat pendek
itupun tidak banyak…belum lagi tata cara shalat secara keseluruhan…bisa
dihitung oleh jari shalat yang khusyuk…saya kadang berpikir saya saja yang
Alhamdulillah akhir-akhir ini mencoba untuk menjaga shalat masih merasa kurang
dan takut….tp banyak orang tidak merasa takut meninggalkan shalat sepertinya
hal itu biasa saja…apakah ini yang disebut dengan orang yang fasiq? Yang
mengerti tapi meninggalkan shalat, dusta, mencuri, zinah itu dosa tapi tetap
juga dikerjakan….Ya Allah…jauhi hamba dari sifat seperti itu, karena saya tahu
kalau saya juga seperti itu dulunya…tp saya ingin berubah menuju yang lebih
baik, ijinkan Ya Allah….tanpa ijin dan KuasaMu hamba tidak akan pernah dapat bisa
berjumpa denganMu dan Rasulullah saw.
Saya tidak berani untuk
menghitung berapa banyak dosa, kekhilafan selama ini..rasanya saya ingin
menutup mata, telinga kalau harus melihat kenyataan kalau banyak kekurangan
yang harus saya penuhi, apakah sanggup dengan sisa umur yang ada? Duh…semakin
dekat rasanya waktu saya untuk pulang, tapi begitu banyak yang belum saya
penuhi, kalau tidak dimulai dari detik ini kapan lagi? Tapi memulainya juga
bukanlah hal yang mudah, karena setan mencoba memalingkan menuju kenikmatan
dunia dengan melalaikan waktu yang terus berjalan. Apa yang harus hamba lakukan
Ya Allah…kalau bukan memohon terus menerus tiap helaan nafas rezeki yang Engkau
beri supaya dijauhkan dari bisikan, godaan setan yang terkutuk.
Masa Islam saat ini hanya
berdasarkan kitab suci Al-Qur’an dan hadist, itupun harus benar-benar diyakini
dengan kuat, karena kita tidak dalam masa Rasulullah Muhammad saw yang bisa
kita bertanya… saat ini kita hanya bisa bertanya pada guru, tapi saya belum
menemukan guru yang bisa tempat bertanya jika kita dihadapkan pada hal-hal yang
membingungkan kita.
Saya hanya coba memahami dengan
segala keterbatasan ilmu yang saya tahu tentang Islam, Islam adalah agama yang
universal…rangkuman dari agama-agama sebelumnya yang diturunkan Allah swt pada
Nabi-nabi pilihanNya melalui malaikat Jibril. Islam begitu santun, indah,
sangat luas pengertiannya, bisa diterima oleh akal bagi orang yang berpikir,
tutur bahasa di Al-Qur’an begitu menyentuh rassanya tidak akan ada yang bisa
membuat susunan kata yang indah dan menyentuh kalau bukan Yang Maha Kuasa atas
segala isi alam raya ini yang kita tidak pernah tau batasnya…Al-Qur’an adalah
yang bisa digunakan sampai akhir jaman, amat fleksibel…apapun yang kita Tanya
ada jawabannya dan tentunya akan dimengerti bagi orang-orang yang berpikir.
Hidup ini kita lalui saja
mengalir seperti air, jangan coba melawan arus karena sulit untuk menepi. Kita
hindari rintangan di depan kita sehingga tidak melukai diri juga sekeliling
kita. Dunia memang harus dicari untuk mencapai amal akhirat kita, mungkin
inilah Allah swt memberikan jalannya seharusnya saya tidak boleh mengeluh yang
terus menerus… karena Dia sudah menuliskan takdir kita dan meniupkan sewaktu
kita masih di rahim ibu kita. Sulit memang melawan itu semua…tetapi kalau tidak
ditempa dengan cobaan ujian hidup mana pernah kita belajar? Makin kita merenung
proses pertumbuhan seorang bayi menjadi manusia dewasa saja kita tidak bisa
pahami Maha Besar Allah swt…
Wss wr wb........