Kamis, 08 Maret 2012

Renungan Menghadapi Maut.....

                                                                                                                        Jakarta, Des 2011
Sobat, pernahkah terpikirkan soal kematian? Sejenak saja… apa yang akan muncul dalam pikiran sobat? Takut? Atau mungkin berpikir ya kalau sudah mati ya sudah… tidakkah berpikir apa yang akan kita alami setelah mati, mungkin sobat berpikir… sekarang saja susah ngapain mikir yang belum datang?
Sobat, tidak ada salahnya kita merenung sebentar saja, jika mengaku sebagai orang yang beriman. Sudah kuatkah kita akan menghadap Yang Maha Pencipta? Sudah cukupkah bekal amal kita? Apakah selama hidup kita melaksanakan perintah Allah swt melalui Nabi Nya…Muhammad saw? Sudahkah kita mengerti dan paham agama Islam? Yang tidak hanya kita mengikuti agama orang tua kita tetapi kita tidak berusaha untuk mengenal, mencintai agama Islam……Begitu banyak pertanyaan yang muncul dalam benak saya.
Dengan sejalannya usia saya yang sudah berkepala 4 menjelang 50 tahun, tetapi masih sangat sedikit yang saya dapat tentang hakekat, bekal tentang agama yang saya anut. Banyak sekali kekurangan pada diri saya saking banyaknya bingung darimana harus memulai untuk memperbaikinya. Soal hubungan antara manusia saja banyak sekali salah…dan saya tidak bisa menjaga apa yang diperintahkan Allah swt, apalagi tentang hubungan dengan Allah swt? Dari cara ibadah shalat saja sekian puluh tahun rasanya belum bisa dikatakan benar…surat Al-Qur’an yang hapal saja hanya ayat-ayat pendek itupun tidak banyak…belum lagi tata cara shalat secara keseluruhan…bisa dihitung oleh jari shalat yang khusyuk…saya kadang berpikir saya saja yang Alhamdulillah akhir-akhir ini mencoba untuk menjaga shalat masih merasa kurang dan takut….tp banyak orang tidak merasa takut meninggalkan shalat sepertinya hal itu biasa saja…apakah ini yang disebut dengan orang yang fasiq? Yang mengerti tapi meninggalkan shalat, dusta, mencuri, zinah itu dosa tapi tetap juga dikerjakan….Ya Allah…jauhi hamba dari sifat seperti itu, karena saya tahu kalau saya juga seperti itu dulunya…tp saya ingin berubah menuju yang lebih baik, ijinkan Ya Allah….tanpa ijin dan KuasaMu hamba tidak akan pernah dapat bisa berjumpa denganMu dan Rasulullah saw.
Saya tidak berani untuk menghitung berapa banyak dosa, kekhilafan selama ini..rasanya saya ingin menutup mata, telinga kalau harus melihat kenyataan kalau banyak kekurangan yang harus saya penuhi, apakah sanggup dengan sisa umur yang ada? Duh…semakin dekat rasanya waktu saya untuk pulang, tapi begitu banyak yang belum saya penuhi, kalau tidak dimulai dari detik ini kapan lagi? Tapi memulainya juga bukanlah hal yang mudah, karena setan mencoba memalingkan menuju kenikmatan dunia dengan melalaikan waktu yang terus berjalan. Apa yang harus hamba lakukan Ya Allah…kalau bukan memohon terus menerus tiap helaan nafas rezeki yang Engkau beri supaya dijauhkan dari bisikan, godaan setan yang terkutuk.
Masa Islam saat ini hanya berdasarkan kitab suci Al-Qur’an dan hadist, itupun harus benar-benar diyakini dengan kuat, karena kita tidak dalam masa Rasulullah Muhammad saw yang bisa kita bertanya… saat ini kita hanya bisa bertanya pada guru, tapi saya belum menemukan guru yang bisa tempat bertanya jika kita dihadapkan pada hal-hal yang membingungkan kita.
Saya hanya coba memahami dengan segala keterbatasan ilmu yang saya tahu tentang Islam, Islam adalah agama yang universal…rangkuman dari agama-agama sebelumnya yang diturunkan Allah swt pada Nabi-nabi pilihanNya melalui malaikat Jibril. Islam begitu santun, indah, sangat luas pengertiannya, bisa diterima oleh akal bagi orang yang berpikir, tutur bahasa di Al-Qur’an begitu menyentuh rassanya tidak akan ada yang bisa membuat susunan kata yang indah dan menyentuh kalau bukan Yang Maha Kuasa atas segala isi alam raya ini yang kita tidak pernah tau batasnya…Al-Qur’an adalah yang bisa digunakan sampai akhir jaman, amat fleksibel…apapun yang kita Tanya ada jawabannya dan tentunya akan dimengerti bagi orang-orang yang berpikir.
Hidup ini kita lalui saja mengalir seperti air, jangan coba melawan arus karena sulit untuk menepi. Kita hindari rintangan di depan kita sehingga tidak melukai diri juga sekeliling kita. Dunia memang harus dicari untuk mencapai amal akhirat kita, mungkin inilah Allah swt memberikan jalannya seharusnya saya tidak boleh mengeluh yang terus menerus… karena Dia sudah menuliskan takdir kita dan meniupkan sewaktu kita masih di rahim ibu kita. Sulit memang melawan itu semua…tetapi kalau tidak ditempa dengan cobaan ujian hidup mana pernah kita belajar? Makin kita merenung proses pertumbuhan seorang bayi menjadi manusia dewasa saja kita tidak bisa pahami Maha Besar Allah swt…
Wss wr wb........


Selasa, 06 Maret 2012

Perjalanan 1

Saya ingat waktu kecil dulu kalau ada pesawat lewat, dalam hati selalu bilang saya ingin naik pesawat terbang jauh kemana saya mau. Tapi itu kan hanya angan-angan seorang anak........ Setelah menginjak remaja, orang tua kami dipindahkan tugas kantornya ke Banjarmasin - Kalimantan Selatan, yang paling senang jelas saya, karena impian naik pesawat bisa terwujud.... Pada saat liburan saya akhirnya naik pesawat Mandala, pengalaman baru buat saya bisa ada di atas awan...
Di Banjarmasin saya merasa takjub dengan melihat pohon-pohon yang besar2 juga sungai yang lebar sekali.......ah cantiknya nergeri ini, saya bisa naik perahu cari udang segar, cari duren di desa seberang, bentuk rumah kunonya yang berbentuk panggung, senengnya saya bisa tau salah satu provinsi di Kalimantan yang pulaunya paling luas.....Terbersit dalam pikiran saya kalau saya ingin keliling Indonesia, pasti cantik dan indah seperti yang banyak diceritakan dalam buku-buku yang saya baca dan salah satu lagu "Tanah Airku"......saya harus bisa mengetahui lebih banyak tentang negeri ini.


Allah swt Maha Mendengar.......do'aku terkabul, setelah saya bekerja menjadi salah seorang staf anggota DPR RI, saya diberikan kepercayaan dan kesempatan untuk ikut terus mendampingi atasan saya. Pertama kunjungan kerja saya ke Makassar - Sulawesi Selatan, kesan pertama biasa...kotanya ramai, ada laut, makanannya yang buat saya sangat berkesan...Saya coba makanan khas Makassar, Coto Makassar wuiiihhhhh.....isinya jeroan sapi nyam..nyam..soal kolestrol tenang ada obatnya yang penting nikmati makanannya, ada palu mara (kepala ikan dikuah asam), mie titi sampai bakso ati raja yang enak banget.....saya selalu bawa bakso ini untuk oleh-oleh di rumah, kepitingnya juga enak......Makassar buat saya punya kesan khusus setelah sering bertandang kesana.


Pada waktu yang lain saya diajak kunjungan ke Bali....jangan ditanya senengnya karena terakhir saya menginjak Bali tahun 1979, yang suasananya tidak begitu modern, masih banyak rumah-rumah khas Bali, pantai Kuta yang masih lapang...hotel-hotel yang sederhana, masih ada turis yang berjemur di pantai dengan telanjang dada tanpa ada rasa malu dilihat turis-turis lokal. Babi-babi liar masih bebas berkeliaran di perumahan....masuk desa di Bali pun, masyarakatnya masih mandi di kali yang bening dan bersih, dan nenek-nenek telanjang dada tanpa rasa rikuh......masih alami semuanya, sawah-sawah hijau masih terhampar luas, pohon-pohon besar masih banyak dijaga oleh warganya. Pada tahun 2000 saya menginjak Bali lagi...ck..ck..ck berubah banyak, Hotel-hotel mewah disepanjang pantai Kuta , sanur, seminyak..toko-toko berderet rapih yang rata-rata menjual produk bali dengan design orang-orang asing, produk-produk asing yang bermerk jg sudah ada. 
Mungkin Bali salah satu pulau yang paling sering saya kunjungi bahkan pernah saya ke Bali hanya 1,5 jam pertemuan hanya di bandara Ngurah rai, setelah itu kembali ke jakarta. Bali buat saya punya banyak kesan....pulau yang cantik, enak untuk refreshing, kongkow dengan teman-teman.....
Pada kesempatan lain saya mulai mengelilingi wilayah Timur Indonesia  seperti Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Papua, Sorong, Timika, Jayapura, Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara,Sulawesi Selatan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Wilayah Tengan Indonesia sperti :Kalimantan Barat, kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan,  Wilayah Barat Indonesia seperti :Sumatera Utara, Aceh, Sumatra Barat, Sumatera Selatan, Jambi, Lampung, Riau, Kep. Riau, Yang sering juga wilayah Jawa, yang dimulai dari Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur sampai Madura. 
Kalau dipikir selama 11 tahun ikut atasan kemana juga pergi...begitu banyak tempat yang sudah saya kunjungi..tapi saya belum sempat bercerita pada beliau tentang impian saya ini karena beliau sudah dipanggil Yang Maha Kuasa....begitu banyak kebaikan almarhum pada saya dengan membimbing dengan cara yang bijaksana seorang ayah, guru, atasan.....
Tanpa bekerja dengan almarhum tidak mungkin saya dapat berkeliling Indonesia dengan gratis, banyak ha;l yang didapat selama perjalanan.....banyak kawan, mengenal budaya yang beragam, alam Indonesia yang indah, kulinernya yang amat kaya. Saya jadi bisa banyak bercerita seperti apa Indonesia ini, karakter budaya juga sukunya yang amat dipengaruhi oleh alam. Mungkin hanya seujung kuku pengalaman saya ini, tapi buat saya amat banyak sekali.....
nantilah saya cerita mulai dari Pulau Sumatera.........
Intinya saya bersyukur Allah swt telah memberikan kesempatan saya untuk berkembang dalam berpikir dengan akal, mengasah rasa sayang dengan hati kalau itu semua ciptaanNYA, yang amat sedikit kita tahu...tapi kita suka lupa bersyukur. Saya diberikan atasan yang baik, dan memperhatikan juga banyak memberikan masukan positif untuk kemajuan saya, itupun semua atas ijin Allah swt.